Minggu, 31 Desember 2017

MAMATOM DAN MAMAROM

Mamatom dan mamarom
“Sayur, lauk, sayur, lauk , “ sayur apa buk ?aku bertanya pada penjual. “Macam-macam lihat dulu”. Begitulah hampir setiap hari aku berinteraksi dengan nya dan sering aku membeli lauk padanya. Wanita ini dengan dua keranjang ditangan kanan dan kirinya ini setiap hari menjajakan dagangannya menyapu keringatnya, melayani pembeli dengan ramah. Entah berapa jarak tempuh ia jalani, satu rt, satu rw, satu kelurahan, entah satu kecamatan. Suatu hari ketika aku membeli lauknya ia berkata pada ku “Ibu aku titip anakku ya tolong diliatin bu anakku sekolah disini. Aku terkejut  lalu kutanya nama anaknya yang merupakan siswaku itu di kelas berapa dan jurusan apa. Aku mendapatkan identitasnya dan aku mengenalnya. Selanjutnya wanita penjual sayur ini aku panggil dengan” MAMATOM”. Tom panggilan siwaku itu. Mamatom sering menceritakan pola asuhan dirumahnya dan ayah tom yang pekerja keras dan akrab dengan anak ,tom sering  dilibatkan membantu pwkerjaan ayahnya bila waktu senggang. Anak-anak mamatom yang disiplin dan tertib  dan tak terpengaruh dengan pola perilaku teman sekelasnya yang kadang tidak kondusif dalam belajar. Lamat-lamat aku memperhatikan wanita ini. Wanita muda yang cantik  dengan penampilan sederhana tanpa riasan mencolok, pekerja keras. Aku memperhatikan setiap kata-katanya yang ia jawab dari pertanyaanku. Betapa ia memeiliki visi kehidupan, tekad,keyakinan, akan gambaran masa depan anak-anaknya sebuah  kekuatan
Jiwa yang luar biasa.
Tak kalah hebat lagi dengan wanita sederhana dengan visi istimewa dan tekad membaja “ anak-anak ku harus sekolah ibu” demikian kata-katanya meluncur didepanku. Wanita kuat , tidak menerah ini seperti tidak memiliki perasaan lelah, betapa aku membayangkan ketika ia mengayuh sepeda  berdagang kue keliling, lalu menerima orderan jahit sepatu bila dagangan nya telah selesai. Dia yang selalu penyanyang dengan anak-anaknya dan sangat mencintai suaminya, rasa kasih yang luarbiasa  wanita yang tak peduli dengan riasan, tak butuh pakaian apalagi sepatu wah. Wanita yang didalam hati dan pikirannya hanya ada sekolah-sekolah dan sekolah anaknya. Aku tercenung-cenung dengan wanita ini memahami kekuatan jiwanya tekad yang luar biasa . aku merasa banyak mendapat pelajaran darinya. Wanita yang kusebut MAMAROM. semua anak-anak mamarom  bersekolah berprestasi dan mandiri, lurus, dan taat agama. Rom adalah siswa aku sangat bangga padanya. Dia telah menyelesaikan kuliahnya di salah satu PTN ternama di negeri ini dengan prestasi yang pantas dibanggakan. Rom sangat mengagumi ayahnya dan banyak belajar makna kehidupan dari ayahnya. Sungguh pantas menjadi model ditiru. Rom dan tom sangat mencintai keluarga terlahir dari keluarga sederhana. Rom memiliki jiwa yang kuat, ikhlas hal ini terbukti ketika ia mendapat musibah besar menjelang penulisan skripsinya, dan dia berani berjuang dan berkorban, sangat bertanggung jawab. Suatu pribadi yang dibentuk dari asuhan keluarga yang kokoh, kuat dan memiliki ketahanan.
Aku  berkesimpulan bahwa  dua mama luar biasa ini dapat berpran istimewa tak terlepas dari peran suami mereka  sebagai kepala keluarga dan pemimpin keluarga. anak-anak dari keluarga seperti ini merupakan aset bangsa yang tak ternilai. ketahanan dan kekokokohan keluarga pola asuh, menjadi utama sebagai kontribusi utama pada anak-anak ini mengikuti  peroses belajar-mengajar disekolah.

Kini aku menunggu kabar siwaku tom tentang kuliahnya. Ya Allah jadikanlah mereka ini hambaMU yang shaleh berguna bagi agama nusa dan bangsa.  

 Tulisan ini aku persembahkan dalam rangka hari ibu 22 Desember walau pun telah berlalu. Aku memohon pada Allah  pengalamanku  yang sangat berkesan bertemu dua ibu ini dapat menginspirasiku dan ibu-ibu yang lain yang tengah berjuang mendidik anak-anaknya.


Ya Allah mudahkanlah segala urusan siswa-siswaku yang tengah menuntut ilmu dirantau, luruskanlah pikirannya, beri mereka rizki, lindungilah mereka dan pertemukan mereka dengan orang-orang shaleh.

Jumat, 06 Oktober 2017

Psikologi orang-orang setengah baya( orang-orang di usia 40 tahun menurut Alguran)

Psikologi orang-orang setengah baya( orang-orang di usia 40 tahun menurut Alguran)
1.        $uZøŠ¢¹urur z`»|¡SM}$# Ïm÷ƒyÏ9ºuqÎ/ $·Z»|¡ômÎ) ( çm÷Fn=uHxq ¼çmBé& $\döä. çm÷Gyè|Êurur $\döä. ( ¼çmè=÷Hxqur ¼çmè=»|ÁÏùur tbqèW»n=rO #·öky­ 4 #Ó¨Lym #sŒÎ) x÷n=t/ ¼çn£ä©r& x÷n=t/ur z`ŠÏèt/ör& ZpuZy tA$s% Éb>u ûÓÍ_ôãÎ÷rr& ÷br& tä3ô©r& y7tFyJ÷èÏR ûÓÉL©9$# |MôJyè÷Rr& ¥n?tã 4n?tãur £t$Î!ºur ÷br&ur Ÿ@uHùår& $[sÎ=»|¹ çm9|Êös? ôxÎ=ô¹r&ur Í< Îû ûÓÉL­ƒÍhèŒ ( ÎoTÎ) àMö6è? y7øs9Î) ÎoTÎ)ur z`ÏB tûüÏHÍ>ó¡ßJø9$# ÇÊÎÈ  
2.        15. Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri".
Ada apa di usia 40 tahun? Mari lihat tandanya
1.        Di usia  inilah manusia mencapai puncak kehidupannya baik dari segi fisik, intelektual, emosi, maupun spiritualnya.  Hal ini  dinyatakan dalam beberapa aspek kehidupan berikut ini:
a.        kehidupan keluarga yaitu telah menikah dan memiliki anak-anak.
b.        Telah memiliki atau memilih profesi atau pekerjaan atau telah bekerja
c.        Mulai menata kehidupan ekonomi mulai terlihat kemapanan secara financial setidak-tidaknya mandiri secara ekonomi.
d.        Memiliki pengaturan dan pengendalian emosi atau emosi yang stabil. Rasa manusiawi berdasar  Tuhan ,agama, etika dan budaya.
e.        Secara sosial memiliki kemampuan bermasyarakat bersosial dengan baik.Tanggung jawab sosial baik sebagai anggota masyarakat maupun sebagai orang yang dipercaya memiliki jabatan-jabatan sosial. Tokoh mayarakat ataupu tokoh agama.ataupun jabatan lingkup kecil rukun tetangga (rt), atau rukun warga (rw).
f.         Secara intelektual memiliki wawasan luas dal;am dalam secara keilmuan dan kebijaksanaan dan rendah hati.
g.         Yang utama sebagai manifestasi hal-hal diatas adalah komitmen dan istiqomah terhadap keyakinan agama yang dianut yang tampak pada kenyataan sikap dan perilaku spiritual atau intensitas ibadah ritual maupun non ritual.

Demikianlah  diantara tanda-tanda usia manusia 40 tahun usia puncak kehidupan .