MELAWAN WRONG DEFENSIVE
MELINDUNGI EGO YANG CIDERA
Materi layanan BK pengembangan diri telah dimodifikasi dari berbagai sumber
19 des 2015
Oleh ; siti hasanah sri
Tulisan ini kubuat untuk diriku, anak-anakku,
keluargaku, dan siswa-siswaku semoga dapat diambil manfaat oleh yang lainnya
juga .
Setiap orang akan melindungi diri nya dan mempertahankan memperjuangkan sussana psikis dan psikologis dalam kondisi nyaman dan aman, dari berbagai suasana yang tidak menyenangkan
dan tekanan. Hal ini merupakan
Ftrah (potensi)
anugrah Ilahi manusia yaitu pertahanan diri .
Freud membagi unsure kepribadian manusia
menjadi 3 bagian yaitu ; pertama ; id merupakan kebutuhan naluriah manusia
dengan azas kesenangan, tidak sabar, dan
bersifat minus (-) tanpa muatan, kedua adalah ego yaini
unsure kepribadian yang mengatur , pengendali pemenuhan id dengan dasar kenyataan dan ketiga adalah super
ego yaitu unsure yang berfungsi menghambat infuls id (kecendrungan naluri
manusia ) yang bertentangan dengan norma-norma.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dihadapkan
pada situasi yang multikompleks. Baik hubungannya dengan manusia lain atau
dengan dirinya sendiri. Ketika manusia dihadapkan pada kenyataan sehari-hari terutama
keadaan yang tidak nyaman (
mengancam ego) manusia secara otomatis
akan melakukan pertahanan diri (mekanisme defensive) untuk melindungi dirinya (egonya) dari suasana
psikis yang tidak nyaman itu. Berikut ini mekanisme pertahanan diri sering dilakukan adalah :
1. Penyangkalan yaitu prilaku menyangkal atau tidak mengakui kenyataan
dankebenaran.
2. Proyeksi yaitu prilaku mengalamatkan sifat-sifat ( keadaan tertentu umumnya negative
kepada orang lain atau menyalahkan situasi atau orang lain untuk menutupi
kesalahan atau kekurangan diri sendiri.
3. Rasionalisasi yaitu mencari-cari alasan pembenaran supaya masuk akal sehingga seolah-olah (sesuatu
itu) hal itu benar.
4. Konpensasi yaitu prilaku menutupi kekurangan
dapat positif dan negative , yaitu sesorang menampilkan sosok diri yang lain
terutama negative dalam bentuk harga
diri palsu. Misal seeorang untuk menutupi kemiskinannya maka ia berdandan atau
bergaya seolah-olah orang kaya.
5. Displacement yaitu mengarahkan energi kepada orang lain
karena kegagalan menjangkau objek asal misalnya seorang ibu memarahi, memukul anaknya karena marah pada
suaminya.
6. Represi yaitu prilaku menghapus atau melupakan
kesadaran yang bersifat membangkitkan kecemasan (hal yang tidak menyenangkan).
7. Formasi reaksi yaitu prilaku melakukan tindakan yang bertentangan dengan hasrat- hasrat tak sadar.misal
seseorang yang benci atau tidak suka pada sesuatu tetapi justru bertingkah laku
seolah-olah menyukai sesuatu tersebut.
Sedangkan bentuk pertahanan diri yang lain
yang berupa ketakberdayaan adalah fiksasi
dan regresi. Fiksasi adalah prilaku
terpaku, terdiam , seseorang itu tidak melakukan apa-apa untuk
mengatasi kecemasan atau ketidak nyamanan. Regresi adalah prilaku seseorang mengalami
kemunduran dalam menghadapi kecemasan
atau ketidaknyaman.
Namun semua prilaku mekanisme defensive diatas
tidak menjamin benar-benar membuat manusia nyaman secara hakiki karena hati
kecilnya(nurani) akan muncul dan menyeruakan kebenaran dalam segala
bentuk dan setiap waktu. Hal inilah akan menjadikan ego yang cidera semakin
lanjut atau dalam bila diteruskan. Bentuknya adalah Jika seeorang tidak dapat
terdengar lagi suara hatinnya maka ia akan kehilangan dirinya. Ia akan menjadi sesuatu yang lain karena telah
mengingkarinnya. Orang tersebut akan hidup dalam pelarian-pelarian diri,
menutupi- dan menutupinya lagi.
Kebutuhan manusia secara hakiki adalah :
kebutuhan terhadap Tuhannya. Unsure id adalah sarana manusia untuk memenuhi
keberadaannya sebagai hamba dan khalifah di bumi ini. Karena itu
bagaimanapun cara ego untuk memenuhi id
ia akan menempuh cara-cara yang hak (kebaikan) kenyamanan yang hakiki secara sempurna dan mengaturnya
secara gentle dan cerdas sesuai dengan norma-norma guna melindugi ego agar tidak cidera. Pada dasarnya manusia
nyaman bila berlaku memenuhi keriteria normative, relegius dan diterima oleh khalayak atau masyarakat
Beberapa sumber memberikan panduan mekanisme defensive
yang dapat digunkan untuk memenuhi keriteria diatas saat terjadi situasi yang
mengancam :
1. Relaksasi yaitu
prilaku secara replek menanggapi rilek dengan diam, lalu ubah posisi dengan
duduk, berbaring atau yang lainnya colling douwn .
2. Affirmasi yaitu
pengungkapan bisa dengan
istghfar, berkali-kali sampai didapati suasana hati cool.
3. Muhasabah/ tabayyun (introspeksi, koreksi/analisis kejadian dan
situasi juga sumber.
4. Klarifikasi nyatakan kebenaran.
Bila anda benar nyatakan
tanpa berlebihan dan bersyukurlah karena
itu milik Allah
Bila anda bersalah nyatakan secara jentel dan mohon maaflah.
terlebih penting perbaikan kedepan.
Proses latihan dan pembiasaan untuk prolehan
nyaman melakukan bentuk pertahanan diri
4 butir terakhir adalah sesuatu sangat penting sebagai olah jiwa dan rasa.
karena itu berlatihlahdan biasakanlah ayok mari ..