Sabtu, 11 Juni 2016

BOLA MATANYA KEKANAN DAN KEKIRI

BOLA  MATANYA  KEKANAN DAN KEKIRI 
(guruku kelas satu dan kelas dua)
Aku takut sekali hukuman apa yang akan kuterima, aku hanya tertunduk saat itu, dengan perasaan sangat takut dan was-was. Tetapi tidak, guruku itu berkata pada teman sebangkuku yang sedang menangis  itu  “jangan menangis ini ibu ganti yang baru kertas gambarnya yang bersih, yang tidak ada lagi coretannya”, dan bola matanya bergerak kekanan dan kekiri berbolak-balik wajahnya mengarah padaku.  Dia tidak memarahiku, tidak juga membentakku. Tidak juga  mencubitku, tidak juga menghukumku, tidak juga mempemalukanku. Sejak itulah aku berjanji tidak akan melakukannya lagi,betapa aku sangat malu dengan kenakalanku itu. Entahlah saat ini kerinduanku  terasa sangat pada guruku itu. Guru yang mendidikku kelas 1 dan berlanjut kelas 2 SD . Kerinduan yang telah lama, peristiwa itu sangat membekas pada jiwaku, aku selalu teringat pada pristiwa itu, setap kali aku ingat aku sangat ingin bertemu guruku itu melihatnya, mengetahui keadaannya, menghadiahkan sesuatu tanda terimakasihku. Akan kukatakan padanya bahwa aku mengikuti jejaknya menjadi guru. Teladan darinya dalam menghukum siswa menjadi inspirasiku. Kehalusan budi dan kelembutannya, suasana belajar penuh  keceriaan, kegembiran, penuh warna.  Sehingga aku selalu menunggu hari-hari untuk sekolah, bertemu dengan guruku dan teman-temanku. Jika itu liburan maka hari-hari itu adalah hari-hari yang membosankan bagiku, hari-hari yang sepi yang menyiksa karena sedikit tawa dan hampir tak ada permainan, tak ada nyanyi bersama dengan teman, tak ada persaingan tak ada lomba, tak ada adu kemampuan bisa membaca cepat, atau mencongak. Akan ada hadiah  pulang duluan kalau bisa memjawab pertanyaan buguru atau siapa yang duduk paling rapi atau paling tertib setelah membaca do’a pulang. Percaya diri tinggi sekali bila dapat melaksanakan ujian berdiri diatas meja melaksanakan sholat dengan bacaan nyaring. “Wah bagus sekali sudah lancar silahkan istirahat duluan dan boleh jajan”.  Sangat berkesan, betul-betul sangat berkesan. Namamu Nurhayati.  aku jadikan  salah password emailku. Ya nama ku maknai benar-benar  telah memberikan cahaya kehidupan untukku yang menuntunku,mengawali tindakan bijak aku kecil kelas satu penuh warna, gembira, ceria. Menjadi referensi ketika kini aku  bertugas untuk anak-anaku dan siswa-siswaku.  Ya Allah beri aku kesempatan untuk bertemu dengannya.