Rabu, 23 Desember 2015

MELAWAN WRONG DEFENSIVE MELINDUNGI EGO YANG CIDERA

MELAWAN WRONG DEFENSIVE  MELINDUNGI EGO YANG CIDERA
Materi layanan BK  pengembangan diri  telah dimodifikasi  dari berbagai sumber
19 des 2015                         

Oleh ; siti hasanah sri

Tulisan ini kubuat untuk diriku, anak-anakku, keluargaku, dan siswa-siswaku semoga dapat diambil manfaat oleh yang lainnya juga .

Setiap orang akan melindungi diri nya  dan mempertahankan  memperjuangkan  sussana psikis dan psikologis  dalam kondisi nyaman dan aman,  dari berbagai suasana yang tidak menyenangkan dan tekanan. Hal ini merupakan
 Ftrah (potensi) anugrah Ilahi manusia  yaitu  pertahanan diri .

Freud membagi unsure kepribadian manusia menjadi 3 bagian yaitu ; pertama ; id merupakan kebutuhan naluriah manusia dengan azas kesenangan, tidak  sabar, dan  bersifat  minus (-) tanpa muatan, kedua adalah ego yaini unsure kepribadian yang mengatur , pengendali pemenuhan  id  dengan dasar kenyataan dan ketiga adalah super ego yaitu unsure yang berfungsi menghambat infuls id (kecendrungan naluri manusia ) yang bertentangan dengan norma-norma.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia dihadapkan pada situasi yang multikompleks. Baik hubungannya dengan manusia lain atau dengan dirinya sendiri. Ketika manusia dihadapkan pada kenyataan sehari-hari terutama keadaan  yang tidak nyaman ( mengancam  ego) manusia secara otomatis akan melakukan pertahanan diri (mekanisme defensive)  untuk melindungi dirinya (egonya) dari suasana psikis yang tidak nyaman itu. Berikut  ini mekanisme pertahanan diri  sering dilakukan adalah :
1.     Penyangkalan  yaitu prilaku menyangkal atau tidak mengakui kenyataan dankebenaran.
2.     Proyeksi yaitu prilaku mengalamatkan  sifat-sifat ( keadaan tertentu umumnya negative kepada orang lain atau menyalahkan situasi atau orang lain untuk menutupi kesalahan atau kekurangan diri sendiri.
3.     Rasionalisasi yaitu mencari-cari alasan pembenaran  supaya masuk akal sehingga seolah-olah (sesuatu itu) hal itu benar.
4.     Konpensasi yaitu prilaku menutupi kekurangan dapat positif dan negative , yaitu sesorang menampilkan sosok diri yang lain terutama negative  dalam bentuk harga diri palsu. Misal seeorang untuk menutupi kemiskinannya maka ia berdandan atau bergaya seolah-olah orang kaya.
5.     Displacement  yaitu mengarahkan energi kepada orang lain karena kegagalan menjangkau objek asal misalnya seorang ibu  memarahi, memukul anaknya karena marah pada suaminya.
6.     Represi yaitu prilaku menghapus atau melupakan kesadaran yang bersifat membangkitkan kecemasan (hal  yang tidak menyenangkan).
7.     Formasi reaksi yaitu prilaku  melakukan tindakan yang  bertentangan dengan hasrat- hasrat tak sadar.misal seseorang yang benci atau tidak suka pada sesuatu tetapi justru bertingkah laku seolah-olah menyukai sesuatu tersebut.
Sedangkan bentuk pertahanan diri yang lain yang berupa ketakberdayaan adalah fiksasi  dan regresi. Fiksasi adalah prilaku  terpaku, terdiam , seseorang itu tidak melakukan apa-apa untuk mengatasi  kecemasan atau ketidak nyamanan.  Regresi adalah prilaku seseorang mengalami kemunduran  dalam menghadapi kecemasan atau ketidaknyaman.

Namun semua prilaku mekanisme defensive diatas tidak menjamin benar-benar membuat manusia nyaman secara hakiki karena hati kecilnya(nurani)  akan  muncul dan menyeruakan kebenaran dalam segala bentuk dan setiap waktu. Hal inilah akan menjadikan ego yang cidera semakin lanjut atau dalam  bila diteruskan.  Bentuknya adalah Jika seeorang tidak dapat terdengar lagi suara hatinnya maka ia akan kehilangan dirinya.  Ia akan menjadi sesuatu yang lain karena telah mengingkarinnya. Orang tersebut akan hidup dalam pelarian-pelarian diri, menutupi- dan menutupinya lagi.

Kebutuhan manusia secara hakiki adalah : kebutuhan terhadap Tuhannya.  Unsure  id adalah sarana manusia untuk memenuhi keberadaannya sebagai hamba dan khalifah di bumi ini. Karena itu bagaimanapun  cara ego untuk memenuhi id ia akan menempuh cara-cara yang hak (kebaikan) kenyamanan  yang hakiki secara sempurna dan mengaturnya secara gentle dan cerdas sesuai dengan norma-norma guna melindugi  ego agar tidak cidera. Pada dasarnya manusia nyaman bila berlaku memenuhi  keriteria  normative, relegius dan diterima oleh  khalayak atau masyarakat  

Beberapa sumber memberikan panduan mekanisme defensive yang dapat digunkan untuk memenuhi keriteria diatas saat terjadi situasi yang mengancam :
1.    Relaksasi yaitu prilaku secara replek menanggapi rilek dengan diam, lalu ubah posisi dengan duduk, berbaring atau yang lainnya colling douwn .
2.    Affirmasi  yaitu  pengungkapan  bisa dengan istghfar, berkali-kali sampai didapati suasana hati cool.
3.    Muhasabah/ tabayyun  (introspeksi, koreksi/analisis kejadian dan situasi juga sumber.
4.    Klarifikasi  nyatakan kebenaran.


Bila anda benar  nyatakan tanpa berlebihan dan bersyukurlah karena  itu milik Allah
Bila anda bersalah nyatakan secara jentel dan mohon maaflah. terlebih penting perbaikan kedepan.

Proses latihan dan pembiasaan untuk prolehan nyaman melakukan bentuk pertahanan diri  4 butir terakhir adalah sesuatu sangat penting sebagai olah jiwa dan rasa. karena itu berlatihlahdan biasakanlah ayok mari ..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar