Sabtu, 26 Januari 2013

JANGAN NAKAL makna Filosofi pesan Pak Amir Rusdi


6 januari 2013

 JANGAN NAKAL  makna Filosofi  pesan Pak Amir Rusdi

Di maknai oleh Siti Hasanah Sri

Hampir  setiap kali ditengah atau diahkir penyajian  perkuliahan, yang pada saat itu setiap
Peserta menyajikan presentasi proposal penelitiannya.Pada penyajian selalu diunkapkan
Masalah-masalah ,berikut faktor-faktor dan variabel penelitian dalam penelitian di dunia pendidikan.Beliau mengatakan dan secara inflisit sebagai nasihat terluncur kata JANGAN NAKAL. Bila diruntut akibat masalah-masalah diatas menghasilkan masalah pendidikan lainnya juga sisi diluar dunia pendidikan.Masalah diluar dunia pendidikan mempengaruhi proses pendidikan formal yang banyak diselenggarakan . Kata ”jangan nakal” dalam tanda kutip dalam pesan tersebut sangat  menggelitik hati saya sehingga tergugah untuk menulis ini.
            Jangan nakal adalah satu prase  yang umum dan sederhana, tetapi dua kata itu bila disajikan pada orang dewasa dengan seabrek profesi diantaranya : pak bu guru, intelektual, mahasiswa, juga pada birokrat,jaksa polisi dan tak ketinggalan pada para tuhan dunia alias yang mulia hakim yang terhormat .Pada orang dewasa dengan fungsi  pendidik  pesan ”jangan nakal ”akan bermakna luar biasa, sangat terasa, tajam dan menghujam, dan berakibat luas pada semua lini dan sektor kehidupan.
            Ketika kecil ibu selalu berpesan  atau ketika akan kesekolah berkata” Nak baik2 disekolah,  Jangan nakal. Kita memaknai ” jangan nakal” itu sesuatu yang biasa tak berkesan dihati. Ketika sesuatu terjadi ibu kembali berkata ,tu..... Sudah dipesan tadi jangan nakal.Tapi kita tak berasa apa-apa, juga masih biasa, itu berlanjut hingga dewasa dan tua. Kata jangan nakal tetap dimaknai dengan makna bias.Bagaimana dengan intelektualis , birokrakratis, edukatis,akademis, yudikatis,legislasis dan semua praktisis apakah harus sama memaknainya  sama dengan ketika pesan ibu pada anak kecil dulu ? Sungguh-Sungguh Naif
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar